Penyebab sakit asma pada manusia

asma merupakan suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trakea dan bronkhus terhadap banyak sekali rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah secara spontan maupun sebagai hasil pengobatan

sampai ketika ini penyebab penyakit asma belum diketahui secara absolut meski telah banyak penelitian oleh para ahli. teori atau hypotesis mengenai penyebab seseorang mengidap asma belum disepakati oleh para ahli didunia kesehatan. namun demikian yang dapat disimpulkan merupakan bahwa pada penderita asma saluran pernapharapannnya memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap banyak sekali rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas) mirip polusi udara (harapanp, debu, zat kimia), serbuk sari, udara dingin, makanan, hewan berbulu, tekanan jiwa, bau/aroma menyengat (misalnya: parfum) dan olahraga.

selain itu terjadinya agresi asma sebagai yang akan terjadi dampak penderita mengalami infeksi saluran pernafharapann atas (ispa) baik flu ataupun sinisitis. agresi penyakit asma juga mampu dialami oleh beberapa wanita dimharapan siklus menstruasi, hal ini sangat jarang sekali. 
angka peningkatan penderita asma dikaitkan dengan adanya faktor resiko yang mendukung seseorang menderita penyakit asma, misalnya faktor keturunan. jikalau seorang ibu atau ayah menderita penyakit asma, maka kemungkinan besar adanya penderita asma dalam anggota keluarga tersebut.
mirip yang kami kutip dari http://astaqauliyah.com, diterangkan bahwa sesak yang tak jarang dikeluhkan pengidap asma memang menjengkelkan. apalagi jikalau kekambuhannya lebih dari 1 atau 2 kali dalam seminggu. asma dapat mengganggu kinerja dan aktivitas seseorang sesampai terharapan menjengkelkan bagi penderitanya. penyakit ini bahkan dikatakan sebagai biang kerok utama atas ketidakhadiran di daerah kerja dan di sekolah. selain mengganggu aktivitas, asma juga tidak dapat disembuhkan, bahkan dapat menimbulkan kematian. namun bila penyakit ini dikendalikan, kematian dapat dicegah dan gejalanya pun tidak tak jarang muncul. untuk mengetahui bagaimana cara mengontrol penyakit asma, penderita perlu mengenal asma terlebih dahulu.

asma merupakan penyakit peradangan saluran nafas kronik yang akan terjadi terjadinya peningkatan kepekaan saluran nafas terhadap banyak sekali rangsangan. pada penderita yang peka, hal ini akan menyebabkan munculnya agresi batuk, suara mengi, banyak dahak, sesak nafas, dan rharapan tidak enak di dada terutama pada malam hari atau menjelang pagi. belum diketahui secara absolut mengapa pada sebagian orang saluran nafasnya meradang dan pada sebagian lain istiadatl. tetapi kejadian tersebut biharapannya ditemukan pada keluarga atopik (keluarga alergi) yang dapat mewariskan sifat alergi ini kepada turunannya.
kelainan utama penyakit asma merupakan peradangan saluran nafas, sesampai pengelolaannya bukan ditujukan untuk menghilangkan sesak nafas semata, tetapi juga banyak sekali tujuan berikut yaitu, agar penderita dapat melakukan latihan jasmani termasuk lari dan olah raga lain, mempunyai fungsi paru mendekati istiadatl dan gejala asmanya menghilang atau minimal. tujuan lain merupakan agar agresi asma minimal, pemakaian obat untuk agresi sesak berkurang, dan tidak ditemukan efek samping obat.

dalam panduan gina (global initiative for asthma) 2002 yang dibuat oleh national heart, lung and blood institute & world health organization (nhbli/who), menyebutkan untuk mewujudkan tujuan tersebut, dokter maupun penderita asma dianjurkan untuk mempelajari, memahami, dan mengerjakan apa yang disebut “tujuh jurus ampuh untuk mengatasi penyakit asma”. pertama, penyuluhan (esedihsi) mengenai penyakit asma pada penderita asma dan keluarganya. pepatah mengatakan, “tak kenal maka tak akung”. ibarat sepharapanng belia-mudi yang baru pertama berjumpa, tak kan mau menyayangi dan mengorbankan diri, sebelum mengenal lebih jauh pharapanngannya. demikian pula dengan penderita asma. pengenalan wacana seluk beluk asma, bagaimana pengobatan serta pencegahan yang benar, akan membuat penderita dan keluarganya mengerti sesampai termotivasi untuk berperjuangan kuat mengatasi penyakitnya. karena itu esedihsi menjadi faktor kunci dalam pengobatan asma.